Pelangi Taman Senja

"jika kamu sedih, datanglah padaku. aku selalu berada disini setiap senja dan setiap pelangi muncul" kata seorang pria yang diterangi sinar matahari terbenam. aku hanya duduk bersujud dengan wajah tersipu. mencoba meraihnya dan BRUUUUUUUUUKKKKKKK!!!!!!
"aduh" jeritku sambil menahan sakit
"ternyata itu mimpi" gerutuku setelah jatuh dari tempat tidur.
aku kembali meraih tempat tidurku dan kembali ke posisi tidur sambil melihat jam, hape dan kalender yang ada di sebelah kiri meja lampu tidur ku.
"sekarang jam 6, hari ini hari minggu. rencana untuk pergi hari ini juga tidak ada" ucapku sambil menarik selimut kembali.
"sayaaaang, mama sama papa mau pergi ngantor nih. kamu jangan lupa sarapan ya, mama sudah masak makanan yang enak buat kamu. kalau ada rencana untuk keluar rumah, pulangnya jangan lama-lama ya sayang. mama sama papa bakalan pulang lebih awal dari hari biasanyaa. bye honey :* love you:*" kata mamaku dari balik pintu kamarku. 
bergegas aku bangkit, membuka pintu dan memeluk mama.
"love you too ma:* jangan lama pulang dan jangan capek-capek dikantor ya ma:* bilang sama papa juga:*" kataku sambil memeluk mama dengan erat.
"iya sayang:* mama berangkat dulu. jaga diri dirumah yaa:* kalau mau keluar kabari mama:*" ucap mama
"baik ma:* hati hati" Ucapku sambil melepas pelukanku.
aku pergi ke ruang makan dan sarapan, kemudian bergegas mandi dan beres-beres untuk keluar rumah mencari hiburan.

***
Pukul 09.00
aku tiba di tempat latihan basket. seperti biasa, ini adalah tempat yang sering aku kunjungi baik sebelum aku pergi untuk kuliah maupun setelah aku kuliah. aku Ridave Kartika, seorang mahasiswa stambuk 2011 yang memiliki hobby basket dan menghayal. aku kuliah di salah satu universitas negeri di bandung.
lapangan dalam keadaan sepi, gada teman-teman sepermainanku. aku duduk dan termenung disini, memikirkan mimpi yang tadi pagi datang ke dalam tidurku.
menurutku itu adalah mimpi yang aneh karna wajah pria yang berbicara padaku samar-samar. seperti wajah malaikat yang digambarkan dalam buku dongeng, wajah tertutup cahaya. atau jangan-jangan yang tadi itu malaikat yaa? tanyaku heran.

Pukul 10.30
tidak mendapati teman di lapangan, aku pergi ke sebuah taman kota yang berada tepat disebelah jembatan. kuparkirkan mobilku disana dan berjalan duduk disalah satu kursi taman tersebut.
cuaca hari ini sedang mendung, tidak tahu bakal berakhir hujan atau hanya mendung saja. aku duduk dengan headset di kedua telingaku. ku putar lagu Maudy ayunda - be my side dengan volume yang tidak terlalu memecah telingaku. dengan pandangan penuh tanya dan lagu yang sendu, aku masih mempertanyakan siapa pria yang ada di mimpiku tadi. baru ini aku bermimpi hal yang seperti ini dan mimpinya memberikan sebuah pesan yang tidak mudah untuk di mengerti. ku pandangi rumput hijau yang ada di depanku, ku pandangi dengan fokus dan aku mulai menyerah dengan pikiranku dan aku pergi meninggalkan taman untuk mencari sebuah cemilan untuk perutku yang sudah mulai keroncongan.
aku berjalan ke arah selatan taman dan mendapati sebuah pedagang batagor dan membelinya. sembari menunggu batagor, aku melihat ke kanan dan ke kiri ku. ku temukan seorang pria sedang asik memandangi jembatan dengan pandangan yang misterius. aku duduk di bangku penjual batagor sambil memakan batagor yang telah ku pesan dengan memandangi pria tersebut. lima menit aku memandanginya, dia mengeluarkan buku yang ada di dalam tasnya beserta pensil dan mulai membuka lembaran buku tersebut. sambil memandangi jembatan dia menggerakkan tangannya yang memegang pencil dan membuat beberapa gerakan ke atas dan ke bawah seperti membuat sebuah gambar. tanpa sadar, batagor yang aku makan habis dan membuat aku harus kembali ke bangku semulaku. bergegas aku membayar batagorku dan mencari bangku dengan pemandangan pria tersebut dan aku menemukannya.
aku duduk dibangku tersebut dan melihat jam tanganku, ternyata sudah jam 1 siang. langit yang tadinya mendung mulai memantulkan cahaya lagi tetapi tidak terik. aku masih memperhatikan lelaki tersebut. masih saja dia menggerakkan pensilnya dengan gerakan yang lumayan cepat dan beraturan dan masih memandangi jembatan tersebut. entah kenapa melihat pria ini aku seperti kembali kedalam mimpiku tadi.
dengan rasa penasaran, aku pergi ke jembatan tersebut dengan tujuan untuk melihat mata dan pandangan pria tersebut dan ingin tahu apakah jika aku ke jembatan pandangannya akan beralih ke tempat lain atau tidak. aku berjalan terus terus terus dan sampai di jembatan. dengan sedikit bergaya aku mulai memegang jembatan dan memandang ke arah kiri jembatan dan desiran sungai.
aku mencuri-curi pandangan untuk melihatnya dan ketika aku melihat ke arah dia duduk, dia masih disana dan masih memandang ke arah aku dan jembatan itu.

Pukul 14.00
satu jam sudah aku berdiri di jembatan taman ini dengan sedikit mencuri pandangan untuk memandangi pria tersebut. pria tersebut masih asik dengan buku dan pensilnya. tapi tidak lama aku memandanginya, dia menutup bukunya dan beranjak pergi dari taman. secara mendadak aku mengikutinya pergi dari taman ini.
aku menuju ke mobilku dan berusaha mengikuti pria tersebut. pria tersebut mengendarai kereta dengan kecepatan yang lumayan membuatku kewalahan mengikutinya. tapi pada akhirnya aku berhasil dan menemukannya di sebuah taman yang bernama taman senja. taman itu berada di daerah rumahku. dia memarkirkan keretanya dan begitu juga aku. bergegas turun dari mobil dan mengikutinya lagi.
lima belas menit kemudian hujan turun dan membasahi seluruh area taman tersebut. aku berlari menuju ke sebuah ayunan beratap yang tidak jauh dari tempat dudukku untuk berteduh. tiba-tiba dari arah yang berlawanan, pria yang sedang aku ikuti berlari ke arahku dan ikut duduk di ayunan tersebut. dengan wajah nyaris memerah aku menahan rasa bahagiaku.
selama hujan, aku tidak bosan-bosannya mencuri-curi waktu untuk memandanginya. dia terus saja melihat hujan yang turun, pandangannya sama seperti dia melihat jembatan di taman sebelumnya. tiba-tiba bukunya terjatuh dan mengenai kakiku.
"Aduuuuuuuhhh!!" teriak ku spontan.
"........" melihat ke arahku
"maaf, buku kamu jatuh menimpa kakiku" ucapku menyadarkan pandangannya.
"ooooh maaf, aku tidak sengaja dan aku tidak tahu kalau bukuku terpeleset dari tanganku" ujarnya dengan wajah tulus
"hmm ya tidak apa-apa, buku kamu buat aku terkejut" ucapku untuk mencairkan suasana.
"sekali lagi maaf yaa :)" katanya dengan senyum manis
"ya tidak masalah" ucapku dengan membalas senyumannya.
Kami terdiam sejenak dan sama-sama saling melihat hujan.
"hujannya sudah mulai reda" katanya memecahkan keheningan
"iya, syukurlah" jawabku kehabisan kata-kata
"maaf ya buat yang tadi" katanya untuk kesekian kalinya
"iya tidak apa. namaku ve, kamu?" tanyaku dengan wajah sedikit memerah dan mengulurkan tangan
"namaku alex" jawabnya sambil menyambut uluran tanganku.
"kamu tinggal di daerah sini?" tanyaku
"iya" jawabnya singkat
"kamu ngapain ke taman ini?" tanyaku penasaran
"aku mau menggambar" jawabnya tanpa basa-basi
"oh. sendiri aja kemarinya?" tanyaku lagi
"iya sendirian. kamu kesini ngapain?" tanyanya kepadaku
"aku kemari cari udara segar dan pemandangan indah, sekaligus nyari tempat untuk menghabiskan waktu hari minggu aku" jawabku spontan
"waaah, kamu sendirian juga kemari?" tanyanya lagi
"iya, sendiri. sekarang sama kamu jadi bedua hahahaha becanda" jawabku iseng
"hahaha" ketawanya
hujan benar-benar telah berhenti dan tidak disangka untuk pertama kalinya aku melihat pelangi dengan jelas dan sangat terasa dekat.
"waaaah, lex pelangi" ucapku dengan sangat gembira
"waaaah, beruntung sekali kita hari ini bisa melihat pelangi dengan sangat jelas" responnya sambil bergegas membuka bukunya dan menggambar pelangi tersebut.
"kamu suka sekali ya menggambar" ujarku.
"iya, aku suka menggambar suatu kejadian yang terjadi dalam hidupku" katanya dengan serius.
ku memandanginya lagi seperti pertama kali aku menemukannya, rasanya aku ingin sekali menjadi salah satu gambar yang ada didalam bukunya itu.

Pukul 18.00
senja mulai berganti malam, aku dan alex berpisah
"ve, aku pulang ya" ucap alex berpamitan.
"iya lex, ve juga mau pulang ini udah mau magrib" ucapku dengan wajah sedikit pilu
"apa kita bisa ketemu lagi?" tanyaku spontan
"hahaha tentu saja bisa, aku setiap hari ke taman senja ini. kalau kamu mau melihat aku datang saja ke taman ini. bukan hanya ketika ada pelangi saja aku di taman senja ini ve" jawabnya dengan humoris
"oh, kalau begitu sampai ketemu di taman ini lagi ya" ucapku senang.
"sampai jumpa lagi pelangi taman senja" ucap alex kepadaku
Kami menuju ke kendaraan kami dan berharap dapat bertemu lagi di pelangi taman senja berikutnya.


***



T A M A T

Komentar

Posting Komentar

JB's Popular

Inilah keluargaku :*

G for hope^^